JTBC Rilis Rekaman Suara Ketika CEO Media Line Ancam Member The East Light

Saluran JTBC mewawancarai Lee Seok Cheol yang ditayangkan dalam acara berita mereka setelah yang bersangkutan selesai mengadakan konferensi pers yang membeberkan kelakuan jahat produser dan CEO dari Media Line Entertainment.

Dalam berita tersebut, JTBC juga memperlihatkan foto-foto tubuh member The East Light yang penuh luka dan juga potongan suara rekaman dimana CEO Media Line Entertainment, Kim Chang Hwan, mengancam mereka.

Bacaan Lainnya

peringatan: video di bawah memperlihatkan gambar luka-luka di tubuh member The East Light (seperti lebam di kaki dan pendarahan di kepala)

Lee Seok Cheol berkata, “Kami bukannya melakukan kesalahan yang besar. Apabila ada not musik yang terlewat atau aku tidak dapat mengikuti musiknya, dia (produser) akan mencekikku dengan senar gitar di leher sampai aku kesulitan bernafas.”

Dalam video tersebut juga ditunjukkan sebuah tongkat besi yang digunakan untuk memukuli mereka.

Lee Seok Cheol juga mengklaim bahwa mereka telah diancam. JTBC lalu memperdengarkan bukti suara rekaman CEO Kim Chang Hwan yang mereka peroleh. Dalam rekaman tersebut, Kim Chang Hwan terdengar mengatakan, “Setelah kau membuatku menanganinya, kau cuma harus membiarkan hal itu meskipun aku memukulmu sampai mati. Bayangkan jika berita (kekerasan) sebagai selebriti itu muncul di berita. Kalian tidak akan bisa kemana-mana. Dan siapa yang akan menerima anak-anak bermasalah? Kau tidak seharusnya membiarkan masalah ini membesar. Kau tidak boleh. Akan lebih menyakitkan bagi ayah dan ibumu. Hal itu akan menjadi 10 kali lebih menyakitkan.”

Media Line Entertainment mengakui perilaku Kim Chang Hwan memang menjadi agresif ketika sedang berbicara dengan anggota The East Light, namun menurut mereka hal itu dilakukan agar membantu mereka dalam bermusik.

Kim Chang Hwan juga merilis pernyataan mengenai konferensi pers Lee Seok Cheol dan mengatakan, “Aku tidak pernah ambil bagian dalam kekerasan dan penyerangan dalam 30 tahun terakhir. Aku tidak pernah mendukung atau menyuruh orang untuk melakukan kekerasan pada orang lain.”